Best Blogger Template

Archive for 23/09/12 - 30/09/12


September tidak milikku



“Hoamm,, ngantuk ..” begitulah setiap malam ketika aku memulai belajar atau membaca. Selalu bawaannya tu nguap mulu lalu tidur >_< maklum mulainya aja larut juga sich.
Wah, gawat kalau seperti ini terus, aku ga bakal maju-maju.
Membaca, hanya sebatas keinginan. Menulis, sebenarnya juga masih sebatas “angek-angek cik ayam” kata orang minang. Entah kenapa aku masih juga seperti itu. Beuh, barangkali dikarenakan tidak dilatih kali ya. Latih?? Huh, yang ada tu malah “latiah” setiap kali mencoba selalulah alasanku “latiah”. Nahlo.. apa ini?, he.
Sementara itu, masalah dalam hidupku satu persatupun bermunculan. #serius amat. Oke, mulai dari masalah waktu, pekerjaan, kuliyah, teman, tugas-tugas, masa depan, dan lainnya semakin mendesak untuk segera diselesaikan.
Baik, sekarang akanku jabarkan sekelut apa sih masalah yang sedang kualami tersebut, yang mungkin sangat mudah bagi orang lain untuk menyelesaikannya. Tp bagiku?
Pertama, adalah waktu.
Ini adalah masalah paling besar yang tidak dapatku praktekkan dengan baik. Meski teori dikepala sudah seabrek krebek (#istilah apa nih, he) yang kudapatkan dari membaca buku sekilas tentang disiplin namun, tidak juga bisa kupraktekkan dengan baik. Memang benar tidak cukup hanya sekedar sifat baik yang kita miliki untuk dijadikan modal kesuksesan, tidak lengkap juga hanya punya perilaku baik. Namun semua itu tentu harus dirancang, ditata dan diarahkan. Jadi semua itu akan terujud ketika seseorang sudah lihai dan pandai mengatur waktu. #ngutip dr buku andri wong… wong,, wong apa ya,,,?
Wah, barangkali aku termasuk golongan orang yang P malas nih. Karena, dari segi waktu saja belum dapat ku atur dengan baik. #:(
Selanjutnya is troble of JOB (wiii,, keren bahasanya tuh, bener gak t uh, artinya apa ya.. ahaha). Pekerjaan? Mang sambil kuliyah aku kerja, ya? (iii, amnesia ya?)
Kerja itu identik sama gaji kan, ya? Betul. Karena kata teman-temanku, aku punya banyak duit, diminta terus tuh traktirannya setiap awal bulan. Mau ditraktir pake apa coba. Mereka ga tau sih, aku kerja dimana. Kata yang lebih tepat adalah Pengabdian bukan pekerjaan. Yaa.. pengabdian di radio yang bernama Sangsurya FM.( Itu radio kapan bisa majunya….. ?) cape sendiri ngurusinnya. Setiap periode ketemu terus dengan masalah yang sama. (Yang salah siapa??) entahlah. Kata ayahku sih, begini, kami yang nyiar ini Cuma sebagai penghidang, bukan pemasak yang memikirkan bahan masakan, bumbu masakan, dimana bahan didapat sampai kompor-kompornya juga dipikirin, bukan. Tapi kalian hanyalah sebagai penghidangnya. Terus, yang masak siapa coba? Penjelasan ayah pun berlanjut, bahwa radio ini berada dibawah organisasi besar yang ga diragukan lagi dakwahnya. Ya apa beratnya sih kalau radio ini dikembangkan, dikelola oleh bidang dakwahnya. (#oo,, jadi gitu). Tapi, pimpinan tidak juga pernah mengerti! Huh, bosan!
KULIYAH… kata ini membuatku sesak. Bukan aku namanya jika tidak telat. Bukan aku namanya jika tidak terburu-buru keluar kelas. Bukan aku namanya yang ga sempat lihat nilai. Bukan aku namanya yang sering esemessin teman nanya ini itu tentang kampus. (Wah sesibuk apa sih neng?) ga tau juga kenapa aku bisa-bisanya seperti itu. Radio itu masih bergelayut diujung nafasku. Meski kupunya banyak rekan, tetap saja aku yang jadi sasaran ketika mereka berhalangan dan itu tidak sekali. Hingga akhirnya keteteran. aku bosan.
Tugas kuliyahpun berantakkan. Aku kalah teman. Aku tertinggal. Akupun tak mampu memberikah senyum dibibir kedua orang tuaku ketika namaku disebut cumloude diacara wisuda tanggal 22 September. Aku gagal.
Dikampus aku juga punya amanah dakwah. Karena kondisinya serba rumit, teman-teman pada mengerti aku.
Manusiapun tak kan bisa mengerti. Hingga, aku ingin memberitahu-Nya, menggapai tangan-Nya, meraih sentuhan-Nya, agar semua masalah ini dapatku selesaikan. Hingga tak lagi cemas dengan cerahnya masa depan.


Read More