Best Blogger Template

Anugrah Persaudaraan

Beberapa hari terakhir, saya mengalami frustasi tingkat tinggi. Sambil tafakur, satu syair nasyid Sigma yang berjudul “Hanya Dia”, hadir menghibur kesedihan saya saat itu, derasnya airmata mengalir sudah tak tertahankan lagi. Lemah, tak berdaya inilah hakikat diri saya sesungguhnya. Meski diluar terlihat senyum atau ramah atau yang lainnya, namun, didalam hati bekecamuk beribu kekhawatiran yang semakin lama-semakin mendesak yang harus saya tuntaskan. dan hanya ALLAH, tempat mencurahkan segala apa yang kita rasa  serta menyampaikan harapan sepenuhnya, Hanya Dia. begitulah pesan yang disampaikan pada nasyid tersebut.

Saya hanyalah orang bodoh, yang mahu saja di ajak berkongsi tanpa jelas tujuannya. Saya hanyalah anak polos yang mahu saja menerima apa yang terjadi tanpa banyak menuntut. Takbisa melawan atau menolak. Oon, barangkali sebutan itu juga sudah sering ditujukan kepada saya, itu terjadi ketika saya merelakan hak yang seharusnya diambil begitu saja tanpa memperdulikan apa ruginya bagi saya. Terserah mereka mau bilang apa, yang penting itu adalah urusan saya dengan Tuhan saya. Tapi, itu memang tidak bisa dibiarkan. Alhamdulillah, Allah memberikan petunjuk dan jalan melalui sahabat perjuangan yang setia.

Ntah sudah berapakali tetesan air mata ini membasahi pipi. Berapakali pula bantahan yang  saya terima. Berapa kali pula ketika saya anggap orang tersebutlah yang salah, tetapi tetap saja saya yang dimarahi. ini ketika saya mengadukan apa yang terjadi kepada ayah. ketika saya katakan banyak hal tentang liku masalah yang saya hadapi, Ayah malah marah dalam artian agar saya memiliki mental yang kuat, tidak lemah ketika dimusuhi, dibenci, dibantah, dianggap tiada dan segala yang mengecewakan atau keadaan yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Hingga memang hal ini lah yang kurasakan sekarang ini yang ternyata tetap saja masih membuat saya cengeng. Ketika itu saya tetap menangis. *cengeng.

Tak kuat rasanya menahan masalah-masalah yang sama terjadi lagi meski telah diberitahu cara untuk menyelesaikannya. Semua itu bukan tidak saya lakukan, namun tidak ketemu ujungnya. Ujung atau solusi dari permasalahan itu, karena hubungannya bukan pada diri saya sendiri akan tetapi terkait juga dengan orang lain. Orang lain ini? Apakah dia juga sama pikirannya dengan saya? Apakah dia juga sepaham dengan apa yang saya pahami? Apakah hatinya juga berharap seperti apa yang saya harapkan?  TIDAK.

Barangkali mereka punya masalah yang lebih berat daripada masalah yang sedang saya hadapi. Barangkali juga mereka tengah dilanda frustasi yang lebih hebat. Ataukah mereka lebih buruk dari saya! Semua tidak bisa ditebak dengan kasat mata. Hati manusia sangat dalam, lebih dalam daripada samudra, tidak ada yang tahu kecuali hanya Allah saja.

Kesimpulannya, tidak ada gunanya tangisan jika engkau telah menyerahkan segalanya pada Allah. Hanya Dia. Berbahagialah sekarang juga. Manusia tidak bisa diharapkan sepenuhnya. Mereka hanyalah pengisi hidup yang menemani ujian dan cobaan menuju Ridho-Nya. Maafkanlah orang-orang yang telah membuat hatimu terluka. Redamlah amarah dengan mengatakan dalam hati “Ya Allah anugrahkan aku hati yang Ikhlas dan Sabar”. Maka semua akan terasa INDAH. Selamat bagi PEMENANG hari ini. Wallahu’alam bishawwab.

Teman, apapun yang terjadi, tetaplah menjadi temanku. Jangan heran aku katakan demikian, karena siapa tahu tentang hati. Hati yang punya kebiasaan bolak-balik. Bisa jadi hari ini engkau menyayangiku, besok besok berubah menjadi biasa-biasa saja atau bahkan membenciku. Bisa jadi sekarang teman, engkau menyanjungku, mana tau besok-besok ingin menghindar dari kehadiranku dalam bentuk apapun. Bisa jadi hari ini teman, engkau sahabatku, teman baikku, saudara seiman bagiku, wallahu’alam hati kita siapa yang tahu, Hanya Dia.

Perjuangan kita tidak sampai disini, jika memang disana tidak dapat menampung ide-ide atau gagasan kita, mari bersama kita lirik tempat yang lebih luas untuk bisa menampungnya. Yakinlah suatu saat kita pasti bisa sukses.

Teman, Perjuangan ini akan kupahat sebaik-sebaiknya dalam bingkai keharmonisan nuansa hati. Sungguh engkau semua adalah saudara terbaik yang saya temukan selama ini. Semoga Allah merahmati dan menjaga iman-iman kita, hingga suatu hari dimana tidak ada pertolongan selain pertolongan Allah kita ditemukan dan dikumpulkan pada kenikmatan yang abadi. Silaturrahim ke Syurganya Rasulullah. Aamiin Allahummma AAmiin. ^_^
Mereka saudaraku;

Andriani Syofyan
Nugraha Yuda Perdana
Robi Chandra
Sharah Naningsih
Nailul Hidayati
Rahma Eka Saputri
Burhanizain Fithra
Farid Miftahul Ramdhan
Muhammad Harist
Giva Putri Maryesya
Yogi Putra Dinata
Yumira Shifa
Fauziyah Husna As Padang, 17 April 2012 pukul 22.15 s/d 22.50 wib